Senin, 21 Desember 2015

MASTERPLAN KBP



TATAR TITISWARI



TATAR TITISWARI
Hunian bernuansa Aural Estetika
Nama Titiswari diambil dari nama permaisuri Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Tatar Titiswari merupakan kavling yang letaknya sangat eksklusif, unik dan memiliki view 180°  ke lembah, danau, serta berlatarkan pegunungan. Berbentuk peninsula yang menjorok ke danau paling selatan menciptakan view dan pengalaman alam yang luar biasa tentunya bagi hunian di Tatar Titiswari ini.

Sabtu, 15 November 2014

DAFTAR HARGA JUAL DIKOTA BARU PARAHYANGAN


UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI :

DEDE HERI N
Tlp : 08.999.342.112
Whats App : 08.222.540.3397
Pin BB : 5523DCFC

TATAR KUMALASINTA

TATAR KUMALASINTA
Hunian dengan taman bertema Harmonisasi Alam
Gaya Arsitektur : Modern Tropis
Tatar Kumalasinta berada di salah satu peninsula bagian selatan Kota Baru Parahyangan, menjauh ke arah danau menawarkan pengalaman tinggal di sebuah hunian dengan privasi tinggi dan view prestisius. Sederetan kavling bahkan memiliki "taman hijau tatar' sebagai view area depan rumah dan harmonisasi alam dari taman belakang rumah; menciptakan kesan memiliki keindahan alam secara eksklusif setiap hari.

 TATAR KUMALASINTA (LB/LT : 200/297 m2) 

Hunian 2 lantai kumalaelok memiliki 4KT/3KM dan dilengkapi service area dengan akses terpisah serta garasi berkapasitas 1 mobil & carport 1 mobil. Baik eksterior dan interior rumah, seluruhnya didesain secara presisi untuk mendukung aktivitas Anda dan keluarga.




KUMALAELOK (LB/LT : 200/297 m2)
Harmonisasi keindahan alam dan desain arsitektur modern tropis merupakan salah satu keunggulan  desain bangunan di Tatar Kumalasinta, menjadikannya layak untuk menyandang sebutan konsep hunian ramah lingkungan dengan desain yang selaras alam.
Hunian 2 lantai Rumah Kumalaelok memiliki 4KT/3KM dan dilengkapi service area dengan akses dan zona terpisah serta garasi & carport masing-masing berkapasitas 1 mobil untuk menyempurnakan kenyamanan tinggal di hunian ekslusif berbingkai indahnya alam.

NIAGA

KOMPLEK RUKO 
Kehidupan di Kota Baru Parahyangan semakin lengkap dengan adanya kawasan niaga di beberapa tatar, yaitu Pitaniaga, Wangsaniaga, Ratnaniaga dan Koridor Bandoeng Tempo Doeloe. Selain memudahkan para penghuni dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tentunya juga menguntungkan sebagai tempat usaha. Ruko-ruko di masing-masing tatar ini memiliki disain arsitektur yang unik menyesuaikan dengan gaya arsitektur rumah di tatar tersebut.

 WANGSANIAGA

Komplek ruko di Wangsaniaga berada di Tatar Wangsakerta, salah satu tatar yang dibangun pada tahap awal pembangunan Kota Baru Parahyangan dan lokasinya berdekatan dengan fasilitas kota mandiri lainnya. Kawasan niaga ini terkesan kokoh namun dinamis dalam gaya arsitektur Mediterania.
 PITANIAGA

Pitaniaga adalah kawasan niaga yang berada di Tatar Pitaloka. Komplek ruko ini tampak elegan dan cantik dengan gaya arsitektur Victorian (Europian).

 RATNANIAGA 

Ratnaniaga merupakan kawasan niaga di Tatar Ratnasasih. Menyatu dengan gaya arsitektur hunian di tatar ini, komplek ruko Ratnaniaga menganut gaya arsitektur modern minimalis yang membuat deretan ruko ini terlihat modern dan elegan.

 BRAGA CENTRALE

Pada masa kolonial, jalan Braga merupakan pusat berkumpulnya para sosialita jaman dahulu, dimana orang-orang Eropa yang ada di Bandung dan Batavia berkumpul dengan pakaian terbaik mereka berada di kawasan perkantoran, pertokoan, pusat hiburan, kafe dan restoran yang ada di jalan Braga.
Nostalgia inilah yang ingin dihidupkan kembali di Ruko Braga Centrale, Kota BAru Parahyangan. Kompleks ruko modern ini memiliki fasad yang dikembangkan mengadaptasi ciri-ciri arsitektur jalan Braga kota lama Bandung.
Berada di Braga Centrale Kota Bandung Parahyangan bukan saja menjadi saat berbelanja atau berbisnis yang menyenangkan, tetapi juga moment berharga memutar kembali kenangan indah di masa lalu.

TATAR SUBANGLARANG

TATAR SUBANGLARANG 
 
Hunian dengan taman bertema Harmoni Alam
Gaya Arsitektur : Tropis Minimalis
Dalam babad carita Pasundan, dikisahkan tentang Banyakcatra, seorang pangeran dari kerajaan Pajajaran yang pergi mengembara untuk mencari calon permaisuri. Selama pengembaraan sang pangeran melepas atribut kerajaan dan menjadi rakyat biasa. Ia pun mengganti nama menjadi Kamandaka. Tutur katanya yang lembut serta sikapnya yang komunikatif dan adaptif membuat Kamandaka selalu diterima dengan baik di seluruh negeri dan oleh seluruh kalangan mulai dari rakyat biasa hingga keluarga kerajaan.

SUBANGKOMALA (LB/LT : 265/360 m2)

Hunian 2 lantai Subangkomala didesain dengan arsitektur modern tropis. Komposisi geometris pada fasad rumah yang berpadu dengan dinding batu alam dan kaca menjadikannya tampil elegan sekaligus serasi dengan alam sekitarnya.
Memiliki 4 KT / 3 KM, interior terasa mengalir dan saling berhubungan mulai dari ruang tamu ke living area, menerus ke dining area dan kitchen. Dengan sekat dinding kaca, interior terasa menyatu dengan halaman belakang yang asri. Bukaan optimal ini menciptakan sirkulasi udara dan pencahayaan alami di seluruh sudut rumah.
Rumah ini memiliki living area di kedua lantainya, mewadahi kebutuhan berinteraksi masing-masing anggota keluarga. Living area di lantai bawah yang minim sekat, terasa begitu luas, sangat nyaman untuk berkumpul dengan keluarga ataupun menjamu tamu istimewa Anda. Di lantai atas, living area memiliki pemandangan lepas ke arah taman tematik, danau dan pegunungan* untuk kegiatan yang lebih private.
Dilengkapi service area dengan akses terpisah serta garasi berkapasitas 1 mobil dan carport untuk 1 mobil makin mendukung aktivitas Anda dan keluarga.
* Khusus tipe rumah Subangkomala Varian A

TATAR KAMANDAKA

TATAR KAMANDAKA 
 
Hunian dengan taman bertema Komunikasi
Gaya Arsitektur : Modern Minimalis
Dalam babad carita Pasundan, dikisahkan tentang Banyakcatra, seorang pangeran dari kerajaan Pajajaran yang pergi mengembara untuk mencari calon permaisuri. Selama pengembaraan sang pangeran melepas atribut kerajaan dan menjadi rakyat biasa. Ia pun mengganti nama menjadi Kamandaka. Tutur katanya yang lembut serta sikapnya yang komunikatif dan adaptif membuat Kamandaka selalu diterima dengan baik di seluruh negeri dan oleh seluruh kalangan mulai dari rakyat biasa hingga keluarga kerajaan.

KAMANKOMALA (LB/LT : 138/240 - 469 m2) 
 
Simple dan stylish, kesan ini hadir dari rumah sudut Kamankomala  yang bergaya arsitektur tropis minimalist dengan material alam yang eksklusif dan anggun.
Memiliki 4 KT / 3 KM, penataan ruang di dalam rumah ini mulai dari ruang tamu ke living area, dining area dan kitchen, memberi kesan lapang sehingga terasa nyaman dan leluasa untuk beraktivitas. Aliran udara pun bebas bergerak dari depan ke halaman belakang yang menghasilkan rasa sejuk ke dalam ruang. Dan cahaya matahari dapat masuk dengan optimal, menjadi penerangan alami di siang hari.